Skip to main content

 10 Cara Mempertahankan Bisnis Toko Kelontong Yang Menguntungkan


Toko kelontong modern / minimarket seperti halnya sebuah labirin dengan 'keuntungan' adalah tujuan akhir kita. Konsep minimarket dipenuhi dengan berbagai strategi yang dirancang untuk membuat pelanggan berbelanja lebih dari apa yang mereka butuhkan dalam daftar belanja. Pada supermarket besar menargetkan pembeli untuk mencoba produk yang berbeda; Iklan, diskon, dan konsep penempatan produk di rak toko akan menarik pelanggan agar membeli lebih banyak.
Dalam benak para pelanggan, mereka mungkin berpikir sedang mendapatkan harga dan penawaran yang bagus, tapi oleh manajemen toko, penawaran diskon akan selalu diluncurkan, terutama saat stok sedang melimpah. Karena satu-satunya tujuan toko adalah menjual, kita menggunakan trik untuk melakukannya, terkadang mengorbankan kualitas produk itu sendiri.

Sistem Jangkar Umpan

Sebuah produk dengan merk A mungkin lama berada di rak minimarket dengan flow rendah, sementara itu, merk B dengan kualitas tidak terlalu baik bergabung dalam rak minimarket tersebut dengan label harga yang tinggi. Tiba-tiba, merk A terlihat begitu menarik, sehingga flow penjualannya meningkat. Apa yang menjadi pemicu? Adalah penempatan produk dalam rak minimarket yang menggunakan merk B sebagai umpan yang belum tentu sepadan dengan harganya, agar pelanggan lebih ‘melihat’ merk A. Sebenarnya, kita tidak ingin selalu menggunakan sistem ini dalam penjualan, tetapi dapat menjadi salah satu cara untuk membuat merk A terlihat jauh lebih menarik. Jadi, apabila kita tidak dapat memperbaiki kulaitas produk, maka sandingkanlah produk tersebut disamping produk lain yang kualitasnya lebih rendah, sehingga produk tersebut layak untuk diambil oleh pelanggan.

Penempatan Produk di End Cap

Contoh menarik pada toko bahan makanan adalah dengan memanfaatkan hal pertama yang pelanggan lihat. Bahkan sebelum pelanggan menyusuri lorong-lorong toko yang panjang, pelanggan pasti sudah memiliki beberapa barang di keranjang belanjanya. Seperti yang kita ketahui, beberapa produk ditempatkan di akhir setiap lorong (rak end cap). Hampir setiap sisi sebuah toko dilapisi dengan produk. Produk-produk yang ditempatkan di rak end cap di ujung lorong seringkali tidak berkorelasi dengan produk yang dijual di lorong itu. Dengan cara ini, kita dapat menggunakan awal dan akhir lorong untuk menampilkan barang baru atau promo yang relatif mendekati tanggal kedaluwarsa. Mungkin karena produk ini tidak terkait dengan barang lain di dalam lorong, pelanggan mungkin lebih cenderung untuk membelinya.

Menempatkan produk fast moving di ujung lorong

Misalkan seorang pelanggan pergi ke toko kelontong dengan hanya satu barang yang perlu dibeli. Namun, pelanggan tidak mencapai item itu sampai dia melewati semua lorong, dan saat berada di tempat item yang dituju, ternyata dia sudah memiliki beberapa barang di keranjang belanjanya, yang dengan tiba-tiba dia sadari perlu untuk dibeli. Inilah sebabnya mengapa produk-produk dengan flow penjualan cepat terletak di ujung toko kelontong. Strategi ini sangat mirip dengan skenario pertunjukan mereka menempatkan bagian terbaik di akhir acara untuk membuat Anda tetap tinggal dan menonton episode berikutnya, sampai Anda sadar telah menyaksikan seluruh pertunjukan.

Menempatkan produk ramah anak di level mata anak-anak

Kita tahu bahwa anak-anak dapat ikut serta dalam proses periklanan. Kebanyakan orang tua memilih untuk meninggalkan anak-anak mereka di rumah saat mereka berbelanja karena anak-anak cenderung mengambil sesuatu yang menarik bagi mereka dan meminta orang tua mereka untuk membelinya. Ternyata, sebagian besar anak-anak berhasil meminta orang tua mereka untuk membeli produk yang mereka inginkan. Kita sebagai pengusaha toko kelontong tahu ini, karena itulah produk, terutama produk yang sesuai untuk anak-anak, misalnya produk makanan, mainan bahkan makanan dengan paket gratis mainan atau gambar kartun berwarna-warni, ditempatkan di rak minimarket, dimana anak-anak dapat mengaksesnya. Produk yang tidak menarik anak-anak/murah bisa ditempatkan di bagian atas rak minimarket, di mana orang dewasa lebih mungkin melihatnya.

Menawarkan promo atau diskon pada produk yang slow moving

Konsumen selalu berusaha mengeluarkan uang sekecil mungkin. Terkadang produk akan dihargai dengan harga murah sehingga konsumen lebih tertarik meski kualitas produknya paling buruk. Bahkan produk termurah dan paling tidak berguna entah bagaimana berhasil berakhir di keranjang belanja. Ketika kita perlu mengalokasikan tempat untuk produk baru, maka kita harus dengan cepat menurunkan harga beberapa merk untuk membersihkan ruang rak minimarket. Strategi ini menarik bagi pembeli yang lebih memilih yang termurah di antara banyak kelompok, mengabaikan kualitas atau preferensi pelanggan lainnya. Bagi mereka, yang paling penting memperoleh harga termurah.

Memainkan musik di dalam toko

Kadang sebuah toko sering dikunjungi pelanggan, bukan hanya karena mereka ingin berbelanja dengan harga murah atau produk yang berkualitas saja, tetapi bisa jadi karena suasana didalam toko yang menyenangkan. Musik membuat lingkungan berbelanja menjadi menyenangkan. Orang lebih cenderung untuk berjalan-jalan santai, berkeliling menyusuri labirin rak minimarket barang dagangan. Meskipun kadang toko kelontong memiliki jingle mereka sendiri, tetapi toko lain memilih lagu dengan hati-hati untuk diputar didalam toko mereka. Pemilihan lagu disesuaikan dengan pola konsumen kita, karena berbeda generasi, maka berbeda pula jenis lagu/music yang mereka suka. Kesimpulannya, musik sangat berperan dalam kenyamanan berbelanja dan ini adalah strategi toko kelontong / minimarket yang efektif.

Memikat pelanggan untuk membeli dengan sampel gratis

Kata pepatah, di dunia ini tidak ada yang gratis!, dan ini berlaku untuk toko kelontong. Sampel gratis kita gunakan untuk mengelabui pelanggan agar membeli. Mencoba atau mencicipi sebuah produk makanan seringkali akan menjadikan sebuah produk lebih laku daripada sekedar melihat bungkusnya. Toko grosir juga menggunakan strategi sampling ini untuk menghabiskan produk lama atau memperkenalkan produk baru. Hingga akhirnya, pelanggan kita berpikir bahwa mereka memerlukan produk ini.

Memberikan kartu loyalitas yang menawarkan diskon

Orang suka merasa diistimewakan, dan inilah kartu kesetiaannya. Hingga saat ini, banyak minimarket / supermarket / toko kelontong menawarkan keanggotaan dengan sejumlah uang tertentu, dan mereka dapat mengumpulkan poin yang dapat dgunakan. Dan juga, kita dapat menawarkan diskon eksklusif untuk pemegang kartu dan bahkan mungkin memiliki pilihan produk yang hanya dapat dipilih member, membuat mereka terlihat lebih istimewa. Selain itu, kartu pelanggan dapat digunakan sebagai pengikat untuk memastikan pelanggan akan kembali.

Menetapkan "biaya slotting" kepada suplayer

Miminarket / toko kelontong modern akan mematok standart harga tertentu untuk slot rak display pada posisi-posisi strategis. Jika supplayer ingin menempatkan produk mereka agar lebih terlihat dan display yang lebih efektif, maka mereka bersedia membayar lebih. Ini seperti membayar lebih mahal untuk melihat konser di tempat duduk VIP. Selain keuntungan dari penjualan barang, minimarket / toko kelontong juga mendapat keuntungan dari biaya slotting ini.

Penempatan barang yang digemari pada ‘eye level’

Ini adalah strategi lain dari penempatan barang di rak minimarket. Toko kelontong / minimarket akan menaruh barang-barang yang mereka rekomendasikan pada rak minimarket dengan level dimana mata kita tertuju saat berjalan. Seringkali kita menempatkan produk termurah / yang paling tidak menguntungkan berada di rak minimarket paling tinggi, yaitu rak di mana pelanggan mungkin tidak begitu mudah melihatnya. Dengan menempatkan barang berlaba tinggi pada level mata, maka semakin besar kemungkinan pembeli melihatnya dan membelinya.


Disadur dan diterjemahkan dari Top 10 Tricks Used By Grocery Stores To Boost Their Profits By Selling You Junk.

Comments

Popular posts from this blog

Meningkatkan Efisiensi Dengan Rak, Shelving, Dan Storage Vertikal

Berfokus pada nilai efisiensi dalam memaksimalkan ruang yang tersedia, dan menjaga pekerja tetap aman saat aktifitas mereka, maka perusahaan dan pelaku usaha ritel dan grosir mengintegrasikan lebih banyak rak susun, rak gondola shelving, dan rak gudang ke dalam inventaris usaha mereka. Untuk memanfaatkan gudang dan ruang DC (Distribution Center) yang ada dengan lebih baik, serta mempercepat proses flow barang, pelayanan dalam meningkatkan efisiensi, serta menjaga agar pekerja tetap aman, dan menertipkan SKU yang digunakan, perusahaan ritel menggunakan Rak, Shelving, dan Storage Vertikal untuk membantu mereka. Beberapa inovasi baru muncul, membantu pengusaha mendapatkan efisiensi dan mengoperasikan gudang yang lebih cerdas, lebih cepat dan lebih baik. Moving up, not out Sistem yang direkayasa yang menggabungkan struktur multi level adalah sistem yang banyak digunakan saat ini untuk Solusi Penyimpanan. Seiring perusahaan memasukkan struktur penyimpanan multi-level ini ke dalam g

Contoh sistem FIFO, LIFO, AVCO, dan FEFO dalam flow barang dagangan

Mengatur keluar masuknya barang di toko kelontong adalah hal yang harus diperhatikan dan juga perlu dilakukan pencatatan dengan jelas seperti kita bahas pada artikel sebelumnya . Mengapa pencatatan ini penting, agar kita dapat mengetahui persediaan barang di rak gudang beserta harga yang berlaku. Dalam mengatur stok barang dagangan, kita mengenal beberapa sistem diantaranya FIFO, LIFO, FEFO, dan AVCO. Masing-masing sistem manajemen barang tersebut dapat diterapkan dengan model pencatatan Perpetual ataupun Periodik. Sebelum kita bahas bagaimana contoh sistem flow barang dagangan, akan sedikit kami jabarkan tentang sistem pencatatannya dalam akuntansi sederhana. Sistem pencatatan persediaan Perpetual mencatat persediaan barang dagangan dan harga pokok penjualan yang diperbarui terus-menerus pada setiap transaksi jual beli. Dalam sistem persediaan Periodik, persediaan barang dagangan dan harga pokok penjualan tidak diperbarui terus menerus. Sebaliknya pembelian dicatat pada ak

Menentukan Harga Jual Murah di Toko Kelontong/Minimarket

Menentukan harga jual merupakan salah satu kunci sukses  bisnis toko kelontong/minimarket . Perlu anda ketahui salah satu kunci sukses menjual adalah harga yang murah. Lalu Bagaimana dong saya menentukan harga jual agar tidak kemahalan? Apabila anda pemula mungkin belum mempunyai gambaran, “Berapa ya harga ecerannya?” Kalau anda bertanya kepada pebisnis toko kelontong / minimarket yang sudah sukses kemungkinan besar tidak akan diberi tahu sebab ibarat seorang Chef yang selalu merahasiakan resep andalannya. Bagi pemula, hal pertama yang perlu anda tanamkan adalah image TOKO MURAH dari pembeli untuk toko kelontong / minimarket anda. Karena apabila image murah sudah melekat di toko anda akan lebih mudah mengembangkan toko . Namun apabila dari awal toko anda sudah dicap mahal akan lebih sulit mengubah image tersebut dan akibatnya jelas toko anda akan sulit untuk berkembang. Bagaimana strategi menentukan harga jual murah untuk toko kelontong / minimarket anda, diantarany

Cara Membuat dan Menggunakan Planogram Toko Kelontong Modern

Menata barang dagangan di toko dirasa penting dalam mempertahankan sebuah toko yang menguntungkan. Display dan penataan yang baik akan memudahkan anda dalam mengelola flow barang. Selain itu display yang rapi dan terprogram akan tampak lebih menarik bagi pelanggan. Seiring meningkatnya persaingan, para distributor dan pengusaha ritel menjadi lebih sadar akan pentingnya merchandising produk dengan benar. Kesadaran itu mengarah pada tampilan penjualan, perencanaan, dan alat pemasaran lainnya yang lebih baik. Untuk mewujudkan penataan yang baik dalam sebuah toko, kita butuh sebuah planogram. Apa itu planogram? Planogram adalah diagram visual, denah, sketsa, atau gambar, yang memberikan detail jumlah dan dimana setiap produk ditempakan di rak minimarket dalam sebuah toko untuk memaksimalkan penjualan. Planogram merupakan bagian dari rencana  visual merchandising. Skema ini tidak hanya menampilkan lokasi sebuah barang dikelompokkan di dalam tata letak toko tetapi juga menunjukkan l

Memperindah dan Menghemat Ruang Minimarket

Ruang penjualan toko kelontong/minimarket yang sempit merupakan tantangan tersendiri bagi calon pengusaha ritel modern. Sempitnya ruang ditambah dengan banyaknya jumlah dan varian barang yang akan dijual biasanya akan membuat suasana toko/minimarket tradisional menjadi penuh sesak dan terkesan berantakan, apadahal sudah sedemikina rupa disusun dan dirapikan. Apa yang salah dari toko tradisional tersebut? Mereka mengesampingkan hadirnya rak gondola minimarket dan rak gudang yang mereka anggap sebagai perlengkapan toko yang membutuhkan banyak alokasi modal, sehingga tak jarang mereka lebih memilih menggunakan rak seadanya. Kekeliruan pertimbangan awal ini ternyata sangat berpengaruh besar terhadap kelangsungan usaha mereka. Rak minimarket dengan berbagai macam variannya perlu dihadirkan sebagai rak display yang terorganisir dengan baik, sehingga akan mempercantik toko anda dan akan banyak menghemat ruang. Barang dagangan yang tertata rapi secara vertikal pada arak shel