Toko kelontong modern / minimarket seperti halnya sebuah labirin dengan 'keuntungan' adalah tujuan akhir kita. Konsep minimarket dipenuhi dengan berbagai strategi yang dirancang untuk membuat pelanggan berbelanja lebih dari apa yang mereka butuhkan dalam daftar belanja. Pada supermarket besar menargetkan pembeli untuk mencoba produk yang berbeda; Iklan, diskon, dan konsep penempatan produk di rak toko akan menarik pelanggan agar membeli lebih banyak.
Dalam benak para pelanggan, mereka mungkin berpikir sedang mendapatkan harga dan penawaran yang bagus, tapi oleh manajemen toko, penawaran diskon akan selalu diluncurkan, terutama saat stok sedang melimpah. Karena satu-satunya tujuan toko adalah menjual, kita menggunakan trik untuk melakukannya, terkadang mengorbankan kualitas produk itu sendiri.
Sistem Jangkar Umpan
Sebuah produk dengan merk A mungkin lama berada di rak minimarket dengan flow rendah, sementara itu, merk B dengan kualitas tidak terlalu baik bergabung dalam rak minimarket tersebut dengan label harga yang tinggi. Tiba-tiba, merk A terlihat begitu menarik, sehingga flow penjualannya meningkat. Apa yang menjadi pemicu? Adalah penempatan produk dalam rak minimarket yang menggunakan merk B sebagai umpan yang belum tentu sepadan dengan harganya, agar pelanggan lebih ‘melihat’ merk A. Sebenarnya, kita tidak ingin selalu menggunakan sistem ini dalam penjualan, tetapi dapat menjadi salah satu cara untuk membuat merk A terlihat jauh lebih menarik. Jadi, apabila kita tidak dapat memperbaiki kulaitas produk, maka sandingkanlah produk tersebut disamping produk lain yang kualitasnya lebih rendah, sehingga produk tersebut layak untuk diambil oleh pelanggan.
Penempatan Produk di End Cap
Contoh menarik pada toko bahan makanan adalah dengan memanfaatkan hal pertama yang pelanggan lihat. Bahkan sebelum pelanggan menyusuri lorong-lorong toko yang panjang, pelanggan pasti sudah memiliki beberapa barang di keranjang belanjanya. Seperti yang kita ketahui, beberapa produk ditempatkan di akhir setiap lorong (rak end cap). Hampir setiap sisi sebuah toko dilapisi dengan produk. Produk-produk yang ditempatkan di rak end cap di ujung lorong seringkali tidak berkorelasi dengan produk yang dijual di lorong itu. Dengan cara ini, kita dapat menggunakan awal dan akhir lorong untuk menampilkan barang baru atau promo yang relatif mendekati tanggal kedaluwarsa. Mungkin karena produk ini tidak terkait dengan barang lain di dalam lorong, pelanggan mungkin lebih cenderung untuk membelinya.
Menempatkan produk fast moving di ujung lorong
Misalkan seorang pelanggan pergi ke toko kelontong dengan hanya satu barang yang perlu dibeli. Namun, pelanggan tidak mencapai item itu sampai dia melewati semua lorong, dan saat berada di tempat item yang dituju, ternyata dia sudah memiliki beberapa barang di keranjang belanjanya, yang dengan tiba-tiba dia sadari perlu untuk dibeli. Inilah sebabnya mengapa produk-produk dengan flow penjualan cepat terletak di ujung toko kelontong. Strategi ini sangat mirip dengan skenario pertunjukan mereka menempatkan bagian terbaik di akhir acara untuk membuat Anda tetap tinggal dan menonton episode berikutnya, sampai Anda sadar telah menyaksikan seluruh pertunjukan.
Menempatkan produk ramah anak di level mata anak-anak
Kita tahu bahwa anak-anak dapat ikut serta dalam proses periklanan. Kebanyakan orang tua memilih untuk meninggalkan anak-anak mereka di rumah saat mereka berbelanja karena anak-anak cenderung mengambil sesuatu yang menarik bagi mereka dan meminta orang tua mereka untuk membelinya. Ternyata, sebagian besar anak-anak berhasil meminta orang tua mereka untuk membeli produk yang mereka inginkan. Kita sebagai pengusaha toko kelontong tahu ini, karena itulah produk, terutama produk yang sesuai untuk anak-anak, misalnya produk makanan, mainan bahkan makanan dengan paket gratis mainan atau gambar kartun berwarna-warni, ditempatkan di rak minimarket, dimana anak-anak dapat mengaksesnya. Produk yang tidak menarik anak-anak/murah bisa ditempatkan di bagian atas rak minimarket, di mana orang dewasa lebih mungkin melihatnya.
[BACA JUGA : MENDONGKRAK PENJUALAN TOKO MINIMARKET DENGAN PERMEN!]
Menawarkan promo atau diskon pada produk yang slow moving
Konsumen selalu berusaha mengeluarkan uang sekecil mungkin. Terkadang produk akan dihargai dengan harga murah sehingga konsumen lebih tertarik meski kualitas produknya paling buruk. Bahkan produk termurah dan paling tidak berguna entah bagaimana berhasil berakhir di keranjang belanja. Ketika kita perlu mengalokasikan tempat untuk produk baru, maka kita harus dengan cepat menurunkan harga beberapa merk untuk membersihkan ruang rak minimarket. Strategi ini menarik bagi pembeli yang lebih memilih yang termurah di antara banyak kelompok, mengabaikan kualitas atau preferensi pelanggan lainnya. Bagi mereka, yang paling penting memperoleh harga termurah.
Memainkan musik di dalam toko
Kadang sebuah toko sering dikunjungi pelanggan, bukan hanya karena mereka ingin berbelanja dengan harga murah atau produk yang berkualitas saja, tetapi bisa jadi karena suasana didalam toko yang menyenangkan. Musik membuat lingkungan berbelanja menjadi menyenangkan. Orang lebih cenderung untuk berjalan-jalan santai, berkeliling menyusuri labirin rak minimarket barang dagangan. Meskipun kadang toko kelontong memiliki jingle mereka sendiri, tetapi toko lain memilih lagu dengan hati-hati untuk diputar didalam toko mereka. Pemilihan lagu disesuaikan dengan pola konsumen kita, karena berbeda generasi, maka berbeda pula jenis lagu/music yang mereka suka. Kesimpulannya, musik sangat berperan dalam kenyamanan berbelanja dan ini adalah strategi toko kelontong / minimarket yang efektif.
Memikat pelanggan untuk membeli dengan sampel gratis
Kata pepatah, di dunia ini tidak ada yang gratis!, dan ini berlaku untuk toko kelontong. Sampel gratis kita gunakan untuk mengelabui pelanggan agar membeli. Mencoba atau mencicipi sebuah produk makanan seringkali akan menjadikan sebuah produk lebih laku daripada sekedar melihat bungkusnya. Toko grosir juga menggunakan strategi sampling ini untuk menghabiskan produk lama atau memperkenalkan produk baru. Hingga akhirnya, pelanggan kita berpikir bahwa mereka memerlukan produk ini.
Memberikan kartu loyalitas yang menawarkan diskon
Orang suka merasa diistimewakan, dan inilah kartu kesetiaannya. Hingga saat ini, banyak minimarket / supermarket / toko kelontong menawarkan keanggotaan dengan sejumlah uang tertentu, dan mereka dapat mengumpulkan poin yang dapat dgunakan. Dan juga, kita dapat menawarkan diskon eksklusif untuk pemegang kartu dan bahkan mungkin memiliki pilihan produk yang hanya dapat dipilih member, membuat mereka terlihat lebih istimewa. Selain itu, kartu pelanggan dapat digunakan sebagai pengikat untuk memastikan pelanggan akan kembali.
[BACA JUGA: TIPS MEMBANGUN LOYALITAS KONSUMEN]
Menetapkan "biaya slotting" kepada suplayer
Miminarket / toko kelontong modern akan mematok standart harga tertentu untuk slot rak display pada posisi-posisi strategis. Jika supplayer ingin menempatkan produk mereka agar lebih terlihat dan display yang lebih efektif, maka mereka bersedia membayar lebih. Ini seperti membayar lebih mahal untuk melihat konser di tempat duduk VIP. Selain keuntungan dari penjualan barang, minimarket / toko kelontong juga mendapat keuntungan dari biaya slotting ini.
Penempatan barang yang digemari pada ‘eye level’
Ini adalah strategi lain dari penempatan barang di rak minimarket. Toko kelontong / minimarket akan menaruh barang-barang yang mereka rekomendasikan pada rak minimarket dengan level dimana mata kita tertuju saat berjalan. Seringkali kita menempatkan produk termurah / yang paling tidak menguntungkan berada di rak minimarket paling tinggi, yaitu rak di mana pelanggan mungkin tidak begitu mudah melihatnya. Dengan menempatkan barang berlaba tinggi pada level mata, maka semakin besar kemungkinan pembeli melihatnya dan membelinya.
Disadur dan diterjemahkan dari : Top 10 Tricks Used By Grocery Stores To Boost Their Profits By Selling You Junk.
Comments
Post a Comment