Luasnya toko tidak menjadi sebab pengunjung mau menghabiskan waktu untuk menjelajah isinya, berdasarkan penelitian di University College of London. Namun layout / tata letak rak gondola di toko lah yang membuat pembeli secara tidak sadar berkeliling di toko dan cenderung melakukan pembelian impulsif. Sebanyak 60 persen barang-barang yang dibeli pembeli, tidak masuk dalam daftar belanja si pembeli.
Apa itu pembelian secara impulsif?
Pembelian impulsif adalah kecenderungan konsumen untuk membeli secara spontan, tidak terencana, terburu-buru, dan didorong oleh emosional pembeli terhadap produk atau tergoda atas ajakan penjual melalui diskon, dsb.Salah satu yang paling berpengaruh dalam pembelian impulsive dalam minimarket adalah layout (tata letak). Layout toko mempengaruhi berapa lama konsumen tinggal di dalam toko, dan seberapa banyak item produk yang terlihat secara visual dan secara rute lalulintas konsumen.
Pengaruh Layout terhadap pembelian impulsive berdasarkan penelitian, berkisar 76%.
Bagaimana Layout yang baik?
Layout selain berfungsi untuk mempermudah konsumen dalam mencari letak barang yang dibutuhkan, layout barang yang menarik berpeluang untuk didekati pengunjung, sehingga disinilah biasanya timbul pembelian impulsif.Beberapa variasi Layout toko
1. Grid Layout
[caption id="attachment_16613" align="alignleft" width="465"] Transmart Maguwo Jogja by Sentra Rak[/caption]Dalam layout ini, tata letak rak dalam toko dibuat berlajur-lajur, lajurnya terdiri atas lorong-lorong, dimana setiap lorong diletakkan barang khusus.
Jenis ini sudah umum digunakan di minimarket, dan supermarket ternama. Dengan konsep ini diharapkan barang yang dipajang cukup banyak, tetapi konsumen cukup punya keleluasaan untuk bergerak.
2. Free-Flow Layout
Pada sistem ini barang-barang diletakkan secara mengelompok dengan pola yang memudahkan pelanggan leluasa hilir mudik. Meskipun agak tidak teratur, pelanggan bebas untuk melihat kelompok barang. Diharapkan dengan tata letak seperti ini, para pelanggan dapat melihat-lihat memilih lebih banyak pilihan barang dari satu tempat ke tempat lain. Barang dibagi atas dasar fixture dan tanda-tanda petunjuk, dan konsumen dapat masuk dalam kontak visual dengan semua departemen dari setiap spot dalam toko.Dibandingkan dengan sistem grid, metode free-flow ini menuntut biaya yang lebih tinggi karena konsekuensinya adalah penyediaan area yang lebih luas dan barang yang lebih banyak.
Hal penting dalam layout barang adalah, pemajangan yang saling berkaitan antara satu barang dengan barang yang lain, misalnya snack berdampingan dengan makanan ringan, sabun cuci bersebelahan dengan pengharum pakaian.. dsb, sehingga akan menimbulkan impuls pembelian.
Membahas mengenai layout toko, berarti membahas tentang posisi penempatan rak-rak gondola minimarket. Dalam konsep minimarket, posisi rak sangat penting bagi perputaran produk.
Sebagai contoh, berikut Jenis rak yang digunakan Indomaret, dan penempatannya :
[caption id="attachment_17462" align="alignnone" width="620"] Rak Gondola, Rak End, Rak Wall, Promotion Table, SENTRA RAK[/caption]
Tips pengelolaan Layout :
- Pengelolaan ruang yang lebih efektif dan efisien. Tempatkan barang yang berlaba tinggi di tempat yang paling nyaman bagi pembeli.
- Barang yang bersifat impulse buying, misalnya coklat, rokok, permen, batrei, makanan ringan, dan minuman, diletakkan di tempat yang paling mudah dilihat dan dijangkau pengunjung, karena justru barang-barang inilah yang meningkatkan laba toko.
- Hindari tampilan toko yang terlalu menumpuk, mengelompokkan dan meletakkan barang sembarangan tanpa memperhatikan klasifikasi, akan menciptakan kesan “semrawut” dan membuat konsumen malas menjangkau lebih area toko anda. Sebaiknya gunakan rak gondola minimarket untuk membuat tampilan toko menjadi lebih menarik.
- Hindari penampilan toko yang terlalu rapi dalam mengatur tata letak barang, agar tidak menimbulkan kesan segan pagi pengunjung untuk memilah-milah barang yang akan dibelinya. Model rak dari Rak Gondola Minimarket memberikan kesan welcome kepada pengunjung untuk melihat, mengambil, dan membandingkan kualitas dan harga berbagai merk produk, sehingga pengunjung akan merasa lebih nyaman dan leluasa.
- Secara periodik perlu dilakukan re-layout atau mendesain ulang tata letak toko yang bertujuan untuk menyegarkan dan menciptakan kesan dan suasana baru sehingga konsumen tidak bosan berkunjung di toko anda.
- Faktor yang menimbulkan pembelian impulsif misalnya : diskon, pelayanan maksimal, display produk, dllperlu diupayakan secara berkala dan termanag dengan baik.
Sumber : Donal, Freddy. 2009. Analisis Pengaruh Layout terhadap pembelian impulse di outlet Indomaret Jamin Ginting Medan. UNSU
Comments
Post a Comment